Sampah di Pasar Induk Kramatjati Menggunung
Para pedagang maupun pengunjung Pasar Induk Kramatjati mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung di areal pasar tersebut. Pasalnya, selain menebarkan aroma bau tidak sedap, keberadaan tumpukan sampah itu juga rawan menyebarkan penyakit.
Banyaknya sampah di sini membuat omzet penjualan saya menurun sampai 50 persen. Biasanya, Rp 1 juta, sekarang cuma dapat Rp 500 ribu
Pantauan beritajakarta.com, tumpukan sampah setinggi hampir lima meter itu berada di belakang los sayur mayur. Panjang tumpukan sampah ini juga mencapai sekitar 15 meter. Tak hanya itu, gunungan sampah juga terlihat di los buah-buahan dan di depan los bawang merah. Parahnya lagi, tumpukan sampah itu juga menutupi badan jalan sehingga mengganggu arus kendaraan maupun pejalan kaki yang melintas.
Jaja (57), salah seorang pedagang mengatakan, keberadaan tumpukan sampah itu sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. "Banyaknya sampah di sini membuat omzet penjualan saya menurun sampai 50 persen. Biasanya, Rp 1 juta, sekarang cuma dapat Rp 500 ribu," keluh Jaja, Rabu (7/1).
Manajer Pasar Induk Kramatjati, Muhammad Salam menampik jika tumpukan sampah itu sudah ada sejak dua bulan. "Tugas kami kan mengumpulkan sampah dari pasar ke TPS. Nah, sampah di TPS itu menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan," kilahnya.
Kepala Dinas Kebersihan DKI, Saptasari Ediningtyas mengakui jika pihaknya menemui kendala terhadap proses pengangkutan sampah lantaran adanya pergantian pejabat di jajaran Dinas Kebersihan DKI. Terlebih, pergantian itu terjadi mulai dari tingkat seksi di kecamatan, suku dinas, hingga kepala bidang di tingkat dinas.
"Tidak mungkin kalau sampai dua bulan tidak diangkut. Dua hari saja tidak diangkut, sampah sudah menumpuk, kalau dua bulan bisa-bisa pasar tertutup sampah," katanya.
Untuk itu, mulai hari ini, pihaknya langsung mengerhkan kekuatan untuk membersihkan sampah dan ditargetkan Kamis (8/1) besok sudah bersih.